JAKARTA – Polemik baru kembali menyeret nama Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, usai viralnya surat permintaan pendampingan dari Kedubes RI untuk kunjungan istri sang menteri, Agustina Hastarini, ke Eropa. Kini, sorotan tajam tertuju pada pengadaan sepeda motor oleh Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada Februari 2025.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menyebut pembelian 10 unit sepeda motor oleh kementerian tersebut menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, nilai anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp350 juta, atau setara dengan Rp35 juta per unit.
“Kalau betul harganya segitu, ini sangat mahal dan tidak masuk akal bagi orang-orang yang waras. Sepeda motor bisa dibeli dengan harga di bawah Rp20 juta,” kata Uchok dalam keterangan persnya, Rabu (9/7/2025).
Ia berharap pembelian motor itu benar-benar digunakan untuk menunjang kegiatan dinas, bukan sebagai bagian dari ‘fasilitas jalan-jalan’ dalam rangka kunjungan sang istri menteri ke luar negeri.
Menurut Uchok, semestinya Menteri Maman mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang berulang kali menekankan pentingnya penghematan anggaran negara.
“Kalau pengadaan sepeda motor saja sudah boros, bagaimana UMKM kita mau maju? Menteri UMKM seharusnya jadi teladan dalam efisiensi, bukan malah memperlihatkan pemborosan,” tegasnya.
Lebih lanjut, CBA mendesak Kejaksaan Agung untuk segera menyelidiki pengadaan tersebut, terutama terkait harga satuan pembelian sepeda motor.
“Panggil saja Menteri UMKM Maman Abdurrahman untuk dimintai keterangan. Publik berhak tahu ke mana uang negara dibelanjakan,” pungkas Uchok Sky.
Publik kini menanti klarifikasi dari Kementerian UMKM maupun penjelasan resmi dari pihak Kejaksaan Agung terkait permintaan investigasi yang disuarakan oleh CBA. (*)